Selamat datang, para pembaca setia. Kali ini, kita akan membahas tentang garam terhidrolisis sempurna. Apa itu garam terhidrolisis sempurna? Bagaimana prosesnya? Dan apa manfaatnya dalam pendidikan? Sebelum lebih jauh membahas hal tersebut, mari kita lihat terlebih dahulu gambar yang relevan untuk memperjelas pemahaman kita mengenai topik yang akan dibahas.
Pengertian garam yang terhidrolisis sempurna
Garam yang terhidrolisis sempurna adalah jenis garam yang bisa sepenuhnya terurai dalam air. Proses hidrolisis berarti reaksi kimia antara air dan ion garam. Ketika garam terurai sepenuhnya dalam air, maka ion-ion dari garam tersebut akan terpisah dan dapat bergabung dengan ion lainnya.
Sebagai contoh, saat garam natrium klorida (NaCl) dicampur dengan air, air akan melarutkan molekul NaCl sehingga ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-) akan berada sendiri. Kedua ion tersebut terpisah dan tidak lagi berhubungan satu sama lain. Ini adalah contoh garam yang terhidrolisis sempurna.
Sifat-sifat garam yang terhidrolisis sempurna
Garam yang terhidrolisis sempurna memiliki sifat-sifat yang berbeda dibandingkan dengan garam yang tidak terurai sepenuhnya dalam air. Beberapa sifat-sifat tersebut antara lain:
- Keasaman atau Kebasaan
Ketika garam terurai dalam air, ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH-) akan terbentuk. Jika ion hidrogen lebih banyak daripada ion hidroksida, maka larutan akan bersifat asam. Sebaliknya, jika ion hidroksida lebih banyak daripada ion hidrogen, maka larutan akan bersifat basa. - Konduktivitas listrik
Garam yang terhidrolisis sempurna memiliki konduktivitas listrik yang lebih besar dibandingkan dengan garam yang tidak terurai sepenuhnya dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ion-ion bebas yang terpisah di dalam larutan. - Pembentukan endapan
Jika dua larutan yang mengandung ion-ion berbeda dicampur bersama, maka dapat terjadi reaksi pembentukan endapan. Endapan ini terbentuk karena ion-ion larutan yang saling berinteraksi dan membentuk molekul yang tidak larut dalam air.
Contoh garam yang terhidrolisis sempurna beserta reaksinya dalam air
Berikut adalah beberapa contoh garam yang terhidrolisis sempurna beserta reaksinya dalam air:
- Garam natrium asetat (NaC2H3O2)
Garam natrium asetat akan terhidrolisis sempurna dalam air. Reaksinya adalah sebagai berikut:NaC2H3O2 (s) + H2O (l) → Na+ (aq) + C2H3O2- (aq) + H2O (l)
Hasil dari reaksi ini adalah larutan alkalin yang bersifat basa.
- Garam aluminium sulfat (Al2(SO4)3)
Garam aluminium sulfat juga akan mengalami hidrolisis sempurna dalam air. Reaksinya adalah sebagai berikut:Al2(SO4)3 (s) + 6H2O (l) → 2Al(OH)3 (s) + 3SO4^2- (aq) + 6H+ (aq)
Hasil dari reaksi ini adalah terbentuknya endapan aluminium hidroksida (Al(OH)3) yang terlihat sebagai endapan putih yang tidak larut dalam air.
- Garam khlorida (CaCl2)
Garam khlorida akan mengalami hidrolisis sempurna dan membentuk ion hidrogen klorida (HCl) dan ion kalsium (Ca++). Reaksinya adalah sebagai berikut:CaCl2 (s) + 2H2O (l) → Ca++ (aq) + 2Cl- (aq) + 2H+ (aq)
Hasil dari reaksi ini adalah larutan asam yang bersifat berasam.
Manfaat garam yang terhidrolisis sempurna
Garam yang terhidrolisis sempurna memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Sebagai bahan dasar dalam pembuatan pupuk dan pestisida.
- Sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk kimia lainnya, seperti obat-obatan dan kosmetik.
- Sebagai bahan pengawet dalam makanan dan minuman.
- Sebagai bahan pelarut dalam industri.
- Sebagai bahan dasar dalam pengolahan air minum.
Itulah beberapa manfaat garam yang terhidrolisis sempurna.
Jenis-jenis garam yang terhidrolisis sempurna
Garam adalah senyawa ionik yang terbentuk dari ion positif logam dan ion negatif anion non-logam seperti klorida, sulfat, dan sebagainya. Ketika garam dilarutkan dalam air, mereka terionisasi dan menghasilkan larutan elektrolit. Namun, ada jenis garam tertentu yang mengalami hidrolisis sempurna ketika dilarutkan dalam air, yang berarti ion positif maupun ion negatif dapat berinteraksi dengan air dan menghasilkan ion hidrogen atau hidroksida.
Jenis-jenis garam yang mengalami hidrolisis sempurna ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yakni garam logam alkali, garam logam alkali tanah, garam logam transisi, dan sebagainya.
Garam logam alkali
Garam logam alkali adalah senyawa ionik yang terbentuk dari logam alkali seperti litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan francium. Ketika garam logam alkali tersebut dilarutkan dalam air, ion positif logam tersebut akan berinteraksi dengan ion hidroksida dalam air dan membentuk senyawa basa.
Contoh garam logam alkali yang mengalami hidrolisis sempurna adalah natrium karbonat (Na2CO3). Ketika natrium karbonat dilarutkan dalam air, ion natrium (Na+) akan berinteraksi dengan ion hidroksida (OH-) dan membentuk senyawa basa natrium hidroksida (NaOH), sedangkan ion karbonat (CO32-) akan berinteraksi dengan ion hidrogen (H+) dalam air dan membentuk asam karbonat (H2CO3).
Selain itu, garam logam alkali juga dapat membentuk senyawa asam ketika ion negatif anion non-logam mereka dapat berinteraksi dengan air dan membentuk ion hidrogen. Contohnya adalah natrium fosfat (Na3PO4) yang akan membentuk ion hidrogen fosfat (HPO42-) pada saat hidrolisis.
Garam logam alkali tanah
Garam logam alkali tanah adalah senyawa ionik yang terbentuk dari logam alkali tanah seperti magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium. Ketika garam logam alkali tanah tersebut dilarutkan dalam air, ion positif logam tersebut akan berinteraksi dengan ion hidroksida dalam air dan membentuk senyawa basa.
Contoh garam logam alkali tanah yang mengalami hidrolisis sempurna adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Ketika kalsium hidroksida dilarutkan dalam air, ion kalsium (Ca2+) akan berinteraksi dengan ion hidroksida (OH-) dan membentuk senyawa basa kalsium hidroksida. Sebaliknya, tidak ada pembentukan senyawa asam pada hidrolisis garam logam alkali tanah.
Garam logam transisi
Garam logam transisi adalah senyawa ionik yang terbentuk dari logam transisi seperti besi, tembaga, perak, dan emas. Ketika garam logam transisi tersebut dilarutkan dalam air, ion positif logam tersebut tidak bereaksi dengan ion hidroksida maupun ion hidrogen dalam air dan tidak mengalami hidrolisis sempurna.
Contoh garam logam transisi adalah klorida besi (FeCl3) yang tetap berubah menjadi ion besi tiga positif (Fe3+) dan ion klorida (Cl-) dalam larutan. Namun, garam ini dapat membentuk senyawa asam atau senyawa basa jika dihidrolisis bersama dengan asam atau basa yang kuat.
Garam kation kuat
Garam kation kuat adalah senyawa ionik yang terbentuk dari kation logam berkonsentrasi tinggi seperti aluminium, zink, kadmium, dan tembaga II. Ketika garam kation kuat dilarutkan dalam air, ion positif logam tersebut tidak bereaksi dengan ion hidroksida maupun ion hidrogen dalam air dan tidak mengalami hidrolisis sempurna.
Seperti garam logam transisi, garam kation kuat juga dapat membentuk senyawa asam atau senyawa basa jika dihidrolisis bersama dengan asam atau basa yang kuat.
Garam anion kuat
Garam anion kuat adalah senyawa ionik yang terbentuk dari anion non-logam berkonsentrasi tinggi seperti klorida, nitrat, sulfat, dan fosfat. Ketika garam anion kuat tersebut dilarutkan dalam air, ion negatif anion non-logam tersebut tidak bereaksi dengan ion hidroksida maupun ion hidrogen dalam air dan tidak mengalami hidrolisis sempurna.
Contoh garam anion kuat adalah klorida natrium (NaCl). Ketika garam ini dilarutkan dalam air, ion natrium dan klorida tetap berada dalam larutan dan tidak membentuk senyawa asam atau basa. Namun, garam anion kuat dapat membentuk larutan buffer jika dikombinasikan dengan asam atau basa lemah.
Kesimpulan
Garam yang mengalami hidrolisis sempurna dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni garam logam alkali, garam logam alkali tanah, garam logam transisi, garam kation kuat, dan garam anion kuat. Penting untuk memahami jenis garam yang digunakan dalam penelitian tertentu karena sifat hidrolisisnya dapat memengaruhi kinerja analisis.