Pengertian Segitiga Tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang memiliki salah satu sudut lebih besar dari 90 derajat. Sudut tumpul pada segitiga tumpul merupakan kebalikan dari sudut lancip pada segitiga lancip.
Segitiga tumpul juga dikenal sebagai segitiga cembung karena salah satu sisi berada pada area yang cembung atau melengkung ke dalam. Ukuran sisi pada posisi cembung akan lebih pendek jika dibandingkan dengan sisi yang berada pada posisi mengembang.
Sudut tumpul pada segitiga tumpul selalu lebih besar dari 90 derajat. Jika segitiga memiliki sudut lebih dari 90 derajat, maka segitiga tersebut tidak dapat disebut sebagai segitiga tumpul, namun lebih tepat disebut sebagai segitiga cekung.
Setiap segitiga memiliki jumlah sudut yang sama dengan jumlah 180 derajat. Oleh karena itu, pada segitiga tumpul, dua sudut lainnya akan berukuran lebih kecil dari 90 derajat, karena sudut tumpul sudah memakan banyak ruang, sehingga menyisakan sedikit ruang untuk dua sudut lainnya.
Berbeda dengan segitiga sama sisi dan segitiga sama kaki yang memiliki sifat dan bentuk yang sama, setiap segitiga tumpul memiliki tinggi yang lebih pendek pada sisi yang berada pada posisi mengembang dibandingkan dengan tinggi pada sisi yang berada pada posisi cembung.
Terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung luas segitiga tumpul, di antaranya adalah mengalikan setengah dari hasil perkalian kedua sisi yang melintang sudut tumpul dengan sin dari sudut tumpul atau mengalikan setengah dari panjang sisi yang berada pada posisi cembung dengan tinggi yang diukur dari titik tengah pada sisi tersebut.
Sifat segitiga tumpul memungkinkan kita untuk membuat sebuah bangun yang unik dan menarik. Dalam dunia arsitektur, segitiga tumpul sering digunakan untuk membuat desain bangunan yang memiliki bentuk yang sangat menarik, seperti Guggenheim Museum di New York karya Frank Lloyd Wright dan Menara Eiffel di Paris, Perancis.
Sifat-sifat Segitiga Tumpul
Segitiga tumpul merupakan salah satu jenis segitiga yang memiliki sifat-sifat unik. Berikut adalah beberapa sifat-sifat dari segitiga tumpul:
1. Memiliki satu sudut tumpul
Secara definitif, segitiga tumpul adalah segitiga yang memiliki satu sudut tumpul atau sudut yang lebih besar dari 90 derajat. Sudut tumpul ini dapat ditempatkan pada salah satu sudut segitiga, tergantung pada panjang sisi-sisinya. Karena memiliki sudut tumpul, segitiga tumpul tidak dibagi menjadi dua jenis sudut lancip atau sudut tumpul, seperti halnya segitiga lancip atau segitiga tumpul.
2. Memiliki satu sisi lebih panjang
Selain memiliki sudut tumpul, segitiga tumpul juga memiliki satu sisi yang lebih panjang daripada sisi-sisi lainnya. Sisi yang lebih panjang ini disebut dengan sisi miring atau hipotenusa. Sedangkan sisi-sisi lainnya disebut dengan kaki segitiga atau sisi-sisi alas dan tinggi. Oleh sebab itu, segitiga tumpul juga disebut sebagai segitiga dengan sisi miring yang lebih panjang.
3. Tidak memiliki sudut yang sama besar
Selain memiliki sudut tumpul dan sisi yang lebih panjang, segitiga tumpul juga tidak memiliki sudut yang sama besar. Sudut-sudut segitiga tumpul dapat berbeda-beda besarannya, tergantung pada penempatan sudut tumpul dan panjang sisi-sisinya.
4. Jumlah derajat pada sudut diagonal sebesar 180 derajat
Karena memiliki sudut tumpul, segitiga tumpul juga memiliki sudut diagonal atau sudut yang membentuk garis lurus dengan sudut tumpul. Jumlah derajat pada sudut diagonal selalu sama dengan 180 derajat, seperti halnya pada segitiga lainnya.
5. Memiliki luas dan keliling tertentu
Luas dan keliling dari segitiga tumpul sama dengan segitiga lainnya. Luas segitiga tumpul dapat dihitung dengan rumus ½ x alas x tinggi, sedangkan keliling segitiga tumpul dapat dihitung dengan menjumlahkan panjang ketiga sisinya.
Itulah beberapa sifat-sifat dari segitiga tumpul yang perlu diketahui. Meskipun memiliki sudut tumpul, segitiga tumpul tetap memiliki keunikan dan dapat diaplikasikan dalam berbagai hal, tergantung pada konteks dan kondisinya.
Cara Menggambar Segitiga Tumpul
Segitiga tumpul adalah salah satu jenis segitiga yang memiliki salah satu sudut yang lebih dari 90 derajat. Membuat segitiga tumpul tak jauh berbeda dengan membuat segitiga pada umumnya, namun titik sudut tumpul yang ada di segitiga tumpul harus diperhatikan lebih teliti. Berikut adalah cara menggambar segitiga tumpul:
Langkah Pertama: Gambar Titik Sudut Tumpul
Langkah pertama dalam menggambar segitiga tumpul adalah menggambar titik sudut tumpul terlebih dahulu. Titik ini akan menjadi patokan dalam membuat garis sisi-sisi segitiga. Titik sudut tumpul biasanya diberi tanda dengan tanda lingkaran kecil dan bagian dalamnya diwarnai hitam. Titik ini bisa diletakkan di mana saja asalkan tidak sama dengan kedua sudut lainnya.
Langkah Kedua: Buatlah Garis Sisi-sisi
Setelah menentukan titik sudut tumpul, langkah kedua adalah membuat garis sisi-sisi segitiga dari titik sudut tumpul kepada kedua titik sudut lainnya. Pertama buatlah garis lurus dari titik sudut tumpul ke salah satu titik sudut lainnya, lalu buatlah garis sisi lainnya dari titik sudut tumpul ke titik sudut lainnya yang tersisa. Pastikan kedua sisi tersebut terhubung dan membentuk sebuah segitiga.
Langkah Ketiga: Selesaikan Gambar Segitiga Tumpul
Sekarang, Anda sudah berhasil membuat segitiga tumpul. Periksa kembali apakah segitiga yang baru dibuat sudah benar proporsinya dan kedua garis sisi-sisi membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat di titik sudut tumpul. Jika sudah benar, selesaikan gambar tersebut dengan memberi warna dan hiasan agar lebih menarik.
Itulah cara menggambar segitiga tumpul dengan mudah dan simpel. Perlu diingat bahwa pembuatan segitiga tumpul memerlukan ketelitian dalam menentukan sudut tumpul yang tepat dan membuat garis sisi-sisi yang benar-benar terhubung. Semoga bermanfaat!
Pengertian Segitiga Tumpul
Segitiga tumpul adalah salah satu jenis segitiga yang memiliki sudut tumpul atau sudut yang lebih besar dari 90 derajat. Selain sudut tumpul, segitiga tumpul juga memiliki dua sudut lancip atau sudut kurang dari 90 derajat. Dalam matematika, segitiga tumpul dikenal dengan istilah “obtuse triangle”.
Sifat-sifat Segitiga Tumpul
Terdapat beberapa sifat-sifat segitiga tumpul yang perlu diketahui, di antaranya adalah:
- Sudut yang bersebrangan dengan sisi terpanjang adalah sudut tumpul.
- Semua sisi segitiga tumpul lebih kecil dari jumlah kedua sisinya.
- Segitiga tumpul tidak dapat membentuk segitiga sama sisi.
- Ketika salah satu sudut segitiga tumpul diberikan ukuran tertentu, maka ukuran sudut lainnya juga dapat ditentukan secara unik.
Penerapan Segitiga Tumpul dalam Kehidupan Sehari-hari
Segitiga tumpul memiliki penerapan yang luas dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
- Pada konstruksi bangunan, segitiga tumpul sering digunakan untuk membuat atap rumah atau bentuk-bentuk arsitektur lainnya yang membutuhkan sudut yang lebih besar dari 90 derajat.
- Pada bidang kedokteran, segitiga tumpul dapat digunakan dalam diagnosis penyakit. Sebagai contoh, segitiga tumpul yang terbentuk oleh hidung dan kedua sudut bibir dapat membantu dokter dalam memperkirakan adanya masalah pada otak atau susunan saraf wajah.
- Pada bidang navigasi, segitiga tumpul dapat digunakan dalam penghitungan jarak antara dua titik pada peta.
- Pada bidang industri, segitiga tumpul dapat digunakan dalam pengukuran sudut atau dalam pembuatan rangkaian listrik.
- Pada bidang olahraga, segitiga tumpul dapat digunakan dalam permainan snooker yang menggunakan bola setengah tumpul.
Contoh Soal Segitiga Tumpul
Berikut ini adalah contoh soal segitiga tumpul beserta pembahasannya:
Jika sebuah segitiga memiliki sudut tumpul sebesar 120 derajat dan sisi sepanjang 6 cm dan 8 cm, maka berapakah panjang sisi ketiga?
Jawaban:
Karena segitiga memiliki sudut tumpul, maka sisi terpanjang adalah sisi yang bersebrangan dengan sudut tumpul. Berdasarkan sifat segitiga tumpul, sisi ini lebih kecil dari jumlah kedua sisinya. Oleh karena itu, panjang sisi ketiga dapat dihitung sebagai berikut:
sisi terpanjang < 6 + 8
sisi terpanjang < 14
Sisi ketiga harus lebih kecil dari 14 cm. Namun, karena segitiga tidak dapat membentuk segitiga sama sisi, maka sisi ketiga tidak dapat sama dengan 6 cm atau 8 cm. Oleh karena itu, panjang sisi ketiga harus kurang dari 14 cm dan lebih besar dari 2 cm (6 + 8 – 14).
Dengan demikian, panjang sisi ketiga adalah 2 cm < sisi ketiga < 14 cm.